Kenapa harus beli game di GOG?
Tanggal 21 kemarin, aku penasaran banget sama platform beli game namanya gog. Karena aku merasa tertarik dengan apa yang ditawarkan oleh gog, yaitu sebuah game tanpa drm (drm-free).
Apa itu drm? Simpelnya drm adalah sebuah program yang diselipkan pada game agar player tidak bisa membajak game yang akan dibeli. Dan kenapa ada orang yang gak suka sama drm? Karena drm ini mengikat banget.
Sebegitu mengikatnya kah? Iya, contoh aku beli persona 5 full price di harga 600rb tapi aku enggak mendapatkan game itu secara sepenuhnya. Lah, maksudnya? Jadi harga 600rb itu ibaratnya kita sebagai gamer hanya membeli tiket untuk bermain game tersebut, dan kalau tiketnya hilang-dalam perumpamaan ini yaitu akun steam-yasudah gak bisa main gamenya meskipun aku sudah bayar 600rb.
Itu adalah alasan yang membuatku tertarik dengan GOG, karena penasaran aku mencoba untuk membeli Higurashi: When They Cry Hou Ch.2 - Watanagashi. Karena aku suka banget sama yang Onikakushi jadi pengen banget beli yang watanagashi, cuman nunggu diskon aja sekalian nabung.
Awalnya aku cuman ingin ngetes kartu debit doang, apakah bisa digunakan untuk transaksi internasional? Karena aku adalah tipe orang yang mendapatkan pengalaman dari trial and error bukan dengan membaca, jadi aku coba deh pake kartu debit untuk beli di GOG. Hitung-hitung kalo gak sengaja kebeli masih bisa dinikmati meskipun sedikit.
Dan ternyata kebeli. Gak lama aku refund gamenya karena tujuan utama aku cuman ngetes doang, mending nunggu summer sale aja nanti. Dan dari gog juga, aku mulai merasakan betapa nikmatnya drm-free yang ditawarkan oleh gog, karena:
Gak perlu install client gog
Ketika kita membeli game di gog, kita diberikan dua pilihan yaitu download di gog galaxy atau offline installer. Kalau download dengan gog galaxy, pertama di download dulu gog galaxynya nanti otomatis langsung download game yang dibeli, kalau offline installer, kalian akan langsung mendapatkan sebuah file setup mirip banget kayak ngebajak game.
Refund 30 hari tanpa batas playtime
Gak kayak steam yang hanya bisa di-refund dalam kurun waktu dua minggu (meskipun itu juga bagus sih) hanya saja kekurangannya adalah waktu bermain / playtimenya tidak boleh lebih dari dua jam. Gog justru memberikan kebebasan lebih kepada player untuk me-refund game dari platform mereka.
Refund bisa sampai 30 hari dan tanpa batas playtime, sehingga bisa dibilang rawan abuse juga, yang dimana juga aku lakukan terhadap higurashi, karena aku nunggu diskon nanti bakal aku beli lagi.
Tidak dipaksa install client
Tidak seperti steam yang mengharuskan player untuk mendownload client steam terlebih dahulu untuk menikmati game dari platform mereka, gog memberikan player dua pilihan yaitu install dengan client atau offline installer.
Install dengan client itu seperti menginstall game pada umumnya, mendownload client gog dulu baru install gamenya, sedangkan offline installer itu player hanya mendownload setup gamenya saja, cara installnya sama seperti ngebajak game.
Meskipun kalau dari review diatas terkesan membuat nama gog terlihat baik, tapi tetap gog memiliki kekurangan. Dan sayangnya ini sangat krusial
Gamenya dikit
Sayangnya game yang bisa gog hadirkan sangat dikit, ini sebenarnya merujuk pada nama gog itu sendiri. Sebenarnya gog itu adalah singkatan dari Good Old Games, sehingga kebanyakan game yang dijual disini adalah game-game jadul yang kalau dipikir memang masuk akal kenapa mesti drm-free.
Gog sendiri juga merupakan sebuah perusahaan dibawah naungan CD Projekt Red, developer cyberpunk & The Witcher, jadi ya kebanyakan game-game mereka juga yang baru-baru.
Harganya Mahal
Ini adalah salah satu alasan paling krusial dari gog, harga gamenya muahal banget. Harga higurashi di steam kisaran 60rb, di gog 140rb (sesuai kurs rupiah saat ini), dua kali lipat lebih mahal ketimbang di steam.
Hal ini terjadi karena gog tidak punya region pricing, sehingga menyusahkan beberapa gamer mata uang negaranya lemah seperti indonesia.
Kesimpulan
Gog itu sebenarnya sebuah retail game digital yang bagus banget, karean memberikan kebebasan kepada player dan developernya, top markotoplah. Hanya saja kekurangannya hanya di harganya yang mahal dan tidak adanya regional pricing khusus region C (?).
Sehingga sampai saat ini, menurutku steam lebih relevan karena harganya yang murah. Disamping itu, library steam soal game baru juga gak sebanyak dan se-optimal gog karena syarat game jadul yang masuk di gog harus ada campur tangan gog dalam optimalisasi game tersebut sehingga kualitasnya terjaga.
Jadi untuk beberapa game aku akan tetap beli di steam, tapi kalau aku tertarik dengan game-game retro atau indie, aku akan menuju gog, bahkan visual novel yang 😏.
Posting Komentar untuk "Kenapa harus beli game di GOG?"
Posting Komentar