Bingung sama diri sendiri


Aku ini kurang lebih punya dua platform blog, satu di blogger dan satunya lagi di wordpress. Selama aku menulis di kedua platform tersebut, sudah mulai terasa perbedaanya, mulai juga terasa lebih nyaman dimana.

Sejauh ini, aku memang lebih nyaman di wordpress, karena selain tampilannya yang enak, ngetiknya juga lebih enak dan stylish. Apalagi di wordpress itu lebih di layani ketimbang di blogger. Ganti domain bisa gampang, pengen hosting bisa di cariin, udah gitu lagi-lagi templatenya memang memanjakan mata banget.

Cuman kekurangannya adalah user interfacenya yang ribet, andai wordpress lebih dipersimpel lagi ui-nya, mungkin aku ada pikiran untuk pindah platform, untuk sekarang aku lagi mencoba meraba-raba platform wordpress, karena aku merasa bisa menuangkan lebih banyak pikiran disana. 

Hal itu berkaitan dengan template wordpress yang lebih nyaman dimata ketimbang template blogger, tapi sayang banget kalau ninggalin blogger. Soalnya aku udah spend uang untuk blogger gara-gara lomba dua tahun lalu.

Gila, udah dua tahun loh, gak kerasa. Waktu itu berlalu terlalu cepat, kalau dipikir lagi akhirnya aku takut sama waktu. Aku udah bener-bener kepikiran, sekali aja, waktu kamu berhenti dulu deh. Aku mau ngambil nafas sebentar aja, kamu terlalu cepat, terlalu terburu-buru, kenapa kamu gak berhenti istirahat aja sebentar. Heran.

Aku juga heran sama diri sendiri, maunya apa gitu, aku akui kalau sikapku ini lumayan labil, saking labilnya sampe aku pusing sendiri. Aku kayaknya cuman mementingkan kenyamanan ketimbang hal nyata. Aku terlalu banyak berseluncur di internet, sampai-sampai lupa sama dunia nyata. Rasanya susah ngebedain dunia nyata sama dunia maya, waktu aku scroll reels secara terus menerus, hal yang aku rasakan adalah, aku serasa teresap gak jadi apa-apa. Berfikir enggak, bereaksi enggak, nyaman iya, gelisah iya, kepikiran apa-apa juga enggak, rasanya benar-benar jadi spectator.

Hal itu sebenarnya bikin aku takut entah kenapa, karena hal itu pula akhir-akhir ini aku mencoba untuk mengurai ig, mengurangi twitter, mengurangi segala hal, dan semua aku salurkan ke tulis. Komik, novel, blog, pelajaran (gak bisa), ujung-ujungnya aku pengen kabur dari dunia nyata. Jadi aku kepikiran, kalau atau kabur dari dunia nyata, kabur kemana? 

Rasanya kayak krisis eksistensial, aku nyoba merenung, apa yang gak aku suka. Ternyata aku gak suka kalau rame, tapi disatu sisi aku juga suka rame. Aku gak suka keluarga aku pada ngumpul dikamar aku gak jelas alasannya, tapi disatu sisi aku pengen setidaknya ada satu orang disini meskipun aku pengennya dia sebentar aja disini, habis itu pergi, soalnya aku tetep mengutamakan kesendirian.

Aku pengen sendiri tapi disatu sisi aku gak pengen sendiri, aku pengen ketemu orang tapi disatu sisi aku gak pengen ketemu orang, aku pengen kabur tapi enggak tahu kemana, disatu sisi aku cuman pengen dikamar aja, karena dikamar aja juga sebenarnya aku udah kabur dari kenyataan. Di sini lagi-lagi aku bingung, sekarang aku kabur kemana di dunia maya? Ujung-ujungnya mustahil kabur, tapi kenapa aku kabur? Emang aku dikejar? Dikejar apa? Oh iya, waktu.

Sialan emang. Kalau lagi mikir begini, enaknya di wordpress, soalnya tempat ngetiknya mendukung buat fokus, sedangkan blogger keknya kurang.

Posting Komentar untuk "Bingung sama diri sendiri"